Hai variabel. Dimana kamu sekarang? Lama tak menghabiskan waktu bersama. Ya, mungkin aku teralihkan oleh berbagai konstanta. Konstanta yang semakin membuatku gila, karena tak henti hanya melahirkan kehausan tak berkesudahan.
Aku rindu malam-malam kita. Dimana aku tak henti didera penasaran akan kamu. Saat kita diburu sang waktu. Aku reguk kopi demi kamu. Demi sekedar lebih lama memutar otak memikirkan kamu. Kantukku tak seberapa, kepuasanku bisa membuatku lupakan itu.
Aku ingat saat-saat terakhir kita. Aku sudah terlampau jenuh dengan kamu. Aku bosan menuliskanmu, terlebih sebuah nama yang mungkin sangat berarti bagi kamu. Henstock. Aku sangat ingin segera mengakhiri perjuanganku, aku ingin membebaskan diri dari kamu.
Waktu itu tiba juga. Aku melepaskanmu. Lega sekali hatiku, siap menyabut hal baru. Hal tanpa kamu. Kenangan tentangmu masih berserak di mejaku, tak ku pedulikan.
Kini aku mencoba mengingatmu. Sial, sebagian besar aku lupa. Hanya satu nama yang ku ingat, Henstock.
Aku rindu malam-malam kita. Dimana aku tak henti didera penasaran akan kamu. Saat kita diburu sang waktu. Aku reguk kopi demi kamu. Demi sekedar lebih lama memutar otak memikirkan kamu. Kantukku tak seberapa, kepuasanku bisa membuatku lupakan itu.
Aku ingat saat-saat terakhir kita. Aku sudah terlampau jenuh dengan kamu. Aku bosan menuliskanmu, terlebih sebuah nama yang mungkin sangat berarti bagi kamu. Henstock. Aku sangat ingin segera mengakhiri perjuanganku, aku ingin membebaskan diri dari kamu.
Waktu itu tiba juga. Aku melepaskanmu. Lega sekali hatiku, siap menyabut hal baru. Hal tanpa kamu. Kenangan tentangmu masih berserak di mejaku, tak ku pedulikan.
Kini aku mencoba mengingatmu. Sial, sebagian besar aku lupa. Hanya satu nama yang ku ingat, Henstock.
Yah, bukan namaku :-(